Mazmur 102:24-27
102:24 (102-25) Aku berkata: "Ya Allahku, janganlah mengambil aku pada pertengahan umurku! Tahun-tahun-Mu tetap
turun-temurun!"
102:25 (102-26) Dahulu
sudah Kauletakkan dasar bumi
1 , dan langit
adalah buatan tangan-Mu.
102:26 (102-27) Semuanya itu akan binasa,
tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah;
102:27 (102-28) tetapi Engkau tetap sama,
dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.
Mazmur 9:7
9:7 (9-8) Tetapi TUHAN bersemayam untuk selama-lamanya,
takhta-Nya
didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman.
Mazmur 90:1-2
Allah, tempat perlindungan yang kekal
90:1 Doa Musa, abdi Allah. Tuhan, Engkaulah tempat perteduhan
kami
2 turun-temurun.
90:2 Sebelum gunung-gunung dilahirkan,
dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya
3 Engkaulah Allah.
1 Full Life: KAULETAKKAN DASAR BUMI.
Nas : Mazm 102:26-27
Ayat-ayat ini, dikutip dalam Ibr 1:10-12, menyiratkan bahwa
pengalaman-pengalaman kesesakan yang dilukiskan pemazmur juga berlaku pada
Yesus Kristus (ayat Mazm 102:2-12). Ayat Mazm 102:13-29 berbicara
tentang Kerajaan Tuhan di bumi, karya-Nya dalam penciptaan, dan
kekekalan-Nya. Langit dan bumi yang ada sekarang akan diganti oleh yang
baru sama sekali (seperti dilambangkan dengan berganti pakaian). Tetapi
Allah tidak akan berubah; Dia tetap sama.
2 Full Life: ENGKAULAH TEMPAT PERTEDUHAN KAMI.
Nas : Mazm 90:1-17
Doa ini, yang dianggap digubah Musa, mungkin ditulis sementara 40
tahun ketika Allah membuat Israel mengembara di padang gurun sebagai
hukuman atas ketidaksetiaan mereka (Ul 8:15). Suatu angkatan orang
Israel yang tidak taat mati selama ini (bd. ayat Mazm 90:7-11; lih.
Bil 14:22-33). Setelah mengakui semua pelanggaran mereka dan hukuman
Allah, Musa mendoakan pemulihan perkenan dan berkat Allah.
3 Full Life: DARI SELAMA-LAMANYA SAMPAI SELAMA-LAMANYA.
Nas : Mazm 90:2
Frasa ini mengacu kepada keberadaan Allah yang kekal, tanpa awal dan
akhir.
- 1) "Selama-lamanya" (Ibr. _olam_) tidaklah harus berarti bahwa Allah
ada di luar jangkauan waktu, tetapi sebaliknya menunjuk lama-Nya yang
tidak terbatas berkesudahan dalam waktu (bd. Mazm 48:15; Kej 21:33;
Ayub 10:5; 36:27). Alkitab tidak mengajarkan bahwa Allah berada dalam
masa kini yang kekal di mana tidak ada masa lalu atau masa depan.
- 2) Nas-nas Alkitab yang memperkuat kekekalan Allah mengungkapkannya
dalam istilah kesinambungan dan bukan waktu yang tiada batasnya. Allah
mengenal masa lalu sebagai masa lalu, masa kini sebagai masa kini, dan
masa depan sebagai masa depan.